Tidak hanya di Amerika, ternyata di Indonesia juga memiliki
Cukang Taneuh atau yang terkenal dengan Grand Canyon, terletak di Desa
Kertayasa, kecamatan Cijulang, Kabupaten PangandaranJawa Barat.
Butuh waktu tempuh kurang lebih 11 jam dari Jakarta menuju Pangandaran
dengan menggunakan Mobil. Kami memulai perjalanan pada pukul 10 malam, memasuki
tol Jakarta Cikampek – Purbaleunyi – Cicalengka – Nagreg – Malangbong –
Tasikmalaya – Ciamis – Padaherang – Pangandaran. Kalau dipikir-pikir lumayan
amat sangat jauuuuh yah.. tapi tenang saja banyak sekali tempat2 perhentian
yang bisa kita singgahi sekedar untuk ke toilet, beristirahat, makan dan
membeli cemilan. Tahu sumedang menjadi cemilan wajib disini hehehe…
Pukul 5.30 pagi perjalanan menuju Pangandaran, kami di
segarkan oleh matahari yang terbit dari balik hamparan sawah yang di kelilingi
oleh pohon2 kelapa, sungguh indah… segera kami menghentikan mobil dan turun ke
area sawah menikmati berjalan di persawahan, mengabadikan foto landscape
sunrise yang indah dan bergaya ala latar sawah.
Kurang lebih 1 jam perjalanan kami pun memasuki kecamatan
pangandaran jawa barat, dan kami berencana untuk mencari penginapan terlebih
dahulu di sekitar pantai Pangandaran yang merupakan Primadona di daerah ini.
Pangandaran memiliki 2 pantai, yaitu pantai Timur dan Pantai
Barat, kami pun berbelok kearah pantai Barat, lokasi pantai Barat lebih ramai
daripada Pantai Timur, disini kami menjumpai banyak sekali orang2 yang bermain
di pantai, warga2 sekitar yang mencari
nafkah di tepi pantai dan deretan hotel/ penginapan, namun tak mudah juga untuk
mendapatkan kamar kosong di hotel2 berlokasi dekat pantai apalagi di waktu
weekend. Lumayan banyak hotel yang kami singgahi hingga akhirnya kami
memutuskan untuk menginap di Hotel aquarium.. kami seperti ikan jadinya yaah
hehehhe….
Hotel aquarium cukup nyaman dengan kamar yang luas hingga
kami bisa muat ber4 dalam 1 kamar, harga sewa kamar Rp. 420.000/mlm pada waktu
itu. Dan lokasi hotel sangat strategis, cukup berjalan kaki saja kita bisa menemukan
rumah makan, jajanan khas pangandaran, dan suasana kios baju serta souvenir2
layaknya seperti di pantai kuta bali…
Kami singgah di sebuah rumah makan yang menyajikan berbagai
macam seafood, nama nya juga pantai, ga afdol rasanya kalau tidak mencicipi
seafood khas pangandaran ditemani oleh es kelapa muda yang segar.. kebayangkan
betapa nikmat dan lahap nya kami menghabiskan makanan yg disediakan!
Siang hari nya kami langsung melanjutkan perjalanan ke Grand
Canyon, butuh waktu kurang lebih 1 jam untuk mencapai lokasi Grand Canyon
dimana banyak sekali terdapat jalan2an yang rusak dan berlobang untuk itu harus
lebih berhati2 dalam mengendarai kendaraan.
Grand Canyon sudah menjadi objek wisata yang terkenal di
Jawa barat, baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga tidak susah
untuk menemukan lokasi nya. Setelah
mendapatkan lokasi parkir mobil yang sudah disediakan, kami segera memasuki
gerbang wisata Grand Canyon, di sini kita akan mengantri sebentar untuk membeli
tiket sewa kapal seharga Rp. 125rb dan pas saja kapasitas perahu untuk max 6
orang.
Oh iya pilihlah musim panas apabila temen2 ingin ke Grand
Canyon karena warna air nya akan lebih hijau dan jernih di Musim panas,
sedangkan di musim hujan akan menjadi kecoklat2an. Selain itu apabila temen2
berkunjung di hari jumat, loket baru akan dibuka pada pukul 13.00 yah..
15 menit Pemandu kami mendayung perahu yang ditumpangi dan
kami dapat melihat dari kejauhan tebing batu yang mirip sebuah Gua yang
ditutupi oleh tanaman. Ternyata banyak
juga perahu2 yang parkir di sekitar mulut tebing.. dibantu oleh pemandu untuk
turun dari perahu kami pun segara diperlengkapi diri dengan pelampung. Dan
pertualangan pun di mulai yihaaaa…
Agak ragu bagi kami untuk mengaruhi Grand Canyon takala
melihat arus yang begitu deras serta batu2an yang kasar, tapi itulah tantangan
nya, kami harus berjalan melawan arus melewati bebatuan untuk sampai ke ujung
dari Canyon ini. Ketinggian air kurang lebih 1,5 meter dan dengan bantuan tali
tambang yang sudah terikat pada batu kami pun berjalan mengarungi arus sungai..
waah ini pertama kali nya kami merasakan hantaman arus yang begitu kencang,
sempat beberapa kali tali kami terlepas dari gengaman dan membuat kami
terdorong arus cukup jauh. Untung nya pemandu kami sangat cekatan dan cepat
untuk membantu dan menarik kami kembali..
Sebenarnya jarak yang harus kami lalui tidak lah terlalu
jauh, namun derasnya arus membuat kami susah sekali untuk melangkah, banyaknya
batu2 besar yang harus di lalui dan cukup sulit lho untuk mencapai bebatuan
satu demi satu, disini dibutuhkan kerjasama antar tim dan kekompakan tim. Pokoknya menguras tenaga hingga level minimum
hahaha…
Waktu yang kami tempuh untuk tiba di ujung Canyon kurang
lebih 1 jam, dan bagian penghujung dari canyon ini adalah perjuangan yang
tersulit. Namun terbayarkan rasanya pada saat mencapai ujung canyon dan
berhasil melawan kuat nya arus. dan segera kami meluncur mengikuti arus hingga
tiba di lokasi awal kami mengarungi Grand Canyon ini… seruuuu sekali, namun
tetap harus berhati2 pada saat meluncur jangan sampai tertabrak bebatuan yah…
Puasss dan Lelah pertualangan kami hari ini, hari pun
semakin sore dan tujuan kami selanjutnya adalah melihat pemandangan matahari
terbenam di Pantai Batu Karas.
Sepanjang Jalan menuju Pantai Batu Karas, kita bisa melihat
pemandangan aliran air Grand Canyon yang Hijau serta pemandangan sawah yang
kekuning-kuningan di sebrang sisi jalan. Kurang lebih 30 menit perjalanan untuk
mencapai Pantai Batu Karas. kami pun bersantai sejenak menikmati pemandangan pantai yang diindah dihiasi beberapa turis asing yang berselancar... dan Malam hari nya kami menikmati hidangan di sebuah restoran yang tak jauh dari pantai batu karas.
Pertualangan kami lanjutkan keesokan hari nya, dengan menyewa sebuah kapal dari penduduk yang berada di tepi pantai, kami bersiap untuk mengelilingi pantai2 pangandaran dan menuju Cagar Alam Pananjung. Dalam perjalanan, kami melewati Batu Layar yang amat besar berada di tengah2 pantai, seperti Batu James bond yang terkenal di Phuket Thailand. Batu Layar pun sempat menjadi Icon dari Pangandaran
Terdapat banyak ragam Flora dan Fauna di Cagar alam Pananjung, kita bisa menemui pohon2 yang sangat besar dan tinggi, rusa serta kijang yang hidup bebas di alam, dan apabila kita menengok ke atas pohon, kita bisa menjumpai monyet2 yang bersantai di dahan pohon.
Tak hanya Flora dan Fauna, disini kita bisa berpertualang memasuki gua2 bersejarah yang menjadi legenda masyarakat Pangandaran. Di mulai dari Gua Parat atau Gua legenda dimana di gua ini kita bisa melihat batu stalagtit yang menyerupai kelamin wanita dan pria, paha ayam, binatang unta dan terdapat juga binatang landak serta kelelawar sebagai penghuni dari Gua tersebut.
Kemudian ada juga terdapat Gua Miring, Gua Sumur Mudal, Gua Lanang, Gua Panggung dan masi banyak Gua2 lain nya..Terdapat sebuah batu peninggalan sejarah dan merupakan jejak masuk Hindu Kuno di Pangandaran yaitu batu Sapi Gumarang yang bentuknya memang menyerupai sapi.
Perjalanan kami hari ini pun di tutup dengan snorkeling di pantai Pasir Putih yang masih termasuk kawasan Cagar Alam Panajung. dan kami kembali ke pantai Barat untuk berisitirahat di Hotel.
Hari terakhir di Pantai Pangandaran kami isi dengan bersantai di tepi pantai menikmati kelapa muda dan melihat2 serta membeli oleh2 di kios2 pinggir pantai. Liburan yang tak terlupakan, pertualangan yang indah dan seru, tidak lupa juga dengan kenikmatan seafood serta makanan2 khas dari pangandaran. dan dalam perjalanan pulang ke Jakarta kami juga menyempatkan untuk singgah ke rumah makan seafood yang cukup ramai dan luas. ternyata benar saja... seafood di rumah makan ini sungguh2 nikmat. kangen untuk bisa berlibur ke pangandaran lagi.
Jadi inget pertama kali ke sini tahun 1994, waktu itu belum ada hotel, jadi nginep di rumah2 penduduk. Lebih seneng alamnya daripadanpantainya. Jangan lupa kunjungi blog saya juga ya :p onnay82.blogspot.com
ReplyDeletethank you onnay....
ReplyDelete