Tuesday, December 2, 2014

Ora Beach, Seram Island

Indonesia, ga ada kata habis keindahan nya.. terdiri dari banyak pulau menjadikan surga bagi pencinta pantai dan kehidupan bawah laut.. namun sayang nya masih begitu banyak pulau2 cantik di Indonesia yang belum dikenal orang dan belum dikelola dengan baik.



Berawal dari mengikuti sebuah event Kompas Travel Fair yang diadakan pada bulan september di JCC, saya memang berencana untuk hunting tiket dan paket tour liburan akhir tahun, awal nya saya tertarik dengan paket tour ke Turkey, namun ada satu stand travel yang lebih menarik perhatian saya yang terletak agak di ujung sudut ruangan yang menawarkan paket tour Domestik keindahan Indonesia salah satunya adalah Pantai Ora di Pulau Seram - Maluku.



Woow keren banget nih foto2 pantai nya... Saya pun segera mencari informasi akan pantai Ora ini dan bertanya2 akan paket tour yang ditawarkan.. memang sebelum nya pernah mendengar keindahan akan Pantai ora melalui detik travel ataupun twitter, namun masih sedikit penasaran akan letak dan transportasi untuk mencapai ke pantai tersebut. akhirnya tanpa berpikir panjang, saya pun memutuskan untuk berpetualang dan menjelajahi Pantai Ora ! Kalau dipikir-pikir memang tour Domestik kadang2 lebih mahal harganya di banding tour ke Luar Negeri tapi seharusnya kita orang Indonesia malu dunk kepada turis2 mancanegara yang lebih mengenal dan menikmati keindahan Indonesia. sooo ayooo kita bantu untuk mempromosikan Indonesia ke mata dunia........



Penerbangan saya dimulai dari bandara Soekarno Hatta pada pukul 00.20 dini hari menggunakan Batik air menuju ke Bandara Pattimura, Ambon - Maluku Selatan, waktu tempuh kurang lebih 3 jam 30 menit dan tiba di Ambon pada pukul 06.00 pagi. ada perbedaan waktu 2 jam antara Jakarta - Ambon.
Tiba di Ambon kami di jemput oleh tour guide yang bernama Mas Adi dan langsung berkenalan dengan peserta tour lain nya.. total rombongan kami ada 10 orang. dengan menggunakan mobil, kami pun di ajak untuk sarapan terlebih dahulu ke kota ambon. jarak dari Bandara Pattimura ke Kota ambon kurang lebih 30 KM ( lumayan jauh yah.. hampir 45 menit perjalanan )
dan ini dia kuliner pertama saya di kota Ambon.. yaitu Nasi Kuning Oma Dipaso dengan khasnya lauk ikan asap atau ikan cakalang.. dan jangan ketinggalan sambal nya yang pedas mantap yaaah...



Perjalanan darat kami lanjutkan dari kota ambon menuju ke Pelabuhan Port Of Tulehu untuk menyebrang ke kota Masohi menggunakan Kapal cepat Cantika express ( tiket kapal Rp. 150rb / org ) dengan waktu 2 jam 35 menit dan tiba di Pelabuhan Amahai pulau Masohi.
Kapal Cantika express lumayan bersih serta di lengkapi AC  dan televisi disetiap ruangan nya jadi perjalanan terasa lebih cepat dan nyaman.

Kota Masohi adalah Ibu kota Kabupaten Maluku tengah yang terletak di Pulau seram. dulu nya pulau ini sempat hancur karena kerusuhan sosial dan menimbulkan banyak korban jiwa.. namun sekarang Kota Masohi sudah mulai tertata dan bangkit kembali.
Tiba di Kota Masohi kami diajak untuk makan siang di sebuah rumah makan spesial Seafood.. dan disini saya mencoba kuliner kedua saya dengan menu yang tidak biasa dan belum pernah saya coba sebelum nya, yaitu Papeda.



Papeda adalah makanan khas dari Papua dan Maluku, berupa Bubur Sagu yang lengket dan kental namun tawar dan dimakan dengan campuran kuah ikan pedas atau kuah ikan kuning... heeemmm kuah ikan nya lezat nan segarrrr lho.. namun saya kurang terbiasa dengan papeda nya hahahaha jadi terasa agak aneh, selain itu seafood disini juga patut di coba semua. mulai dari ikan bakar, cumi, udang hingga Lobster yang super duper guedeee... yummyyyy.... oh iya jangan lupa cocolan sambel nya yang terkenal dengan nama Colo Colo, yaitu berupa racikan dari Cabe rawit, Bawang merah, Tomat segar dan jeruk nipis.... dan minuman nya adalah Jus Sirsak! segeeerrr.




Kenyang + Ngantuk hehehehe... namun perjalanan darat harus kami lanjutkan kembali menuju ke desa Saleman dengan waktu kurang lebih 3 jam. kami sempat singgah ke toko kecil untuk membeli makanan ringan, roti serta minuman sebagai cemilan kami saat perjalanan ataupun di Pantai Ora nanti, karena kami mendapat kabar dari Mas Adi bahwa di pantai Ora sendiri tidak ada toko maupun warung yang berjualan.dan ditoko ini saya menemukan balon gel tiup ala zaman SD hahahaha tak berpikir panjang pun saya langsung beli satu kotak hahahaha nostalgia zaman kecil nih ceritanya.. lumayan bisa tiup2 balon di pantai Ora nanti nya...

Jalan darat untuk menuju desa Saleman lumayan berkelok dan terjal, naik dan turun bukit serta kondisi jalanan yang kurang bagus, jadilah kami bergoyang ala dangdut didalam mobil hehhehehe namun pemandangan hutan dengan pohon2 menjulang tinggi dan langit yang biru bersih menjadi warna hiasan perjalanan kami.

Pantai Ora terletak di Desa Saleman, Pulau Seram - Maluku Tengah. saat tiba di desa Saleman kami disambut oleh indah nya air di pantai yang jernih bersih, pohon kelapa yang tinggi menjulang dan terdapat beberapa pondok kecil di atas air untuk tempat istirahat.  luaaarrr biasaaa.. lupa semua penat dan pegal nya badan akibat panjang nya pejalanan yang hampir memakan waktu 9 jam  dan tak sabar rasanya untuk cepat menginjakan kaki di pantai ora.


Untuk sampai ke Ora, kami diantar menggunakan Longboat yang hanya berjarak 15 menit dari Desa Saleman. seluas mata memandang membuat mulut tak bisa menutup.. woow woow wooow kereeeennnn.... kami bs menikmati pemandangan gunung dengan tebing2 yang tinggi tertutup tipis oleh awan, dramatisss bgt deeh berasa ada di pegunungan film jurassic park hahhahah! dari kejauhan pantai Ora pun mulai nampak dengan susunan cottage2 yang exotic dengan atap kerucutnya.



Traa laaa laaa ini dia Pantaaai Oraaa.... gelaaa tak menyangka bahwa di Indonesia ada pantai sebagus ini, asri dan masih alami sekali. turun di sebuah jembatan dermaga pantai ora kami langsung tersanjung oleh terumbu-terumbu karang yang berwarna warni dengan ikan-ikan kecil yang berenang kesana kesini seolah2 menyambut kami... air nya jerrrrniiiih hingga ke dasar. ini surgaaaa bangeett eiii...! speechless!!!



Terdapat sebuah rumah makan di atas air yang terbuat dari kayu, dilengkapi dengan banyak meja kursi sebagai tempat makan dan istirahat ataupun sekedar untuk ngobrol dll,
disini kami duduk sejenak menikmati udara segar pantai Ora dan menunggu pembagian kunci kamar masing2 oleh mas Adi. sebagai informasi ada tiga pilihan tempat menginap di Pantai Ora ini yaitu Rumah pantai penduduk, Cottage Tepi Pantai dan Cottage Laut.
dan tentu saja pilihan saya adalah Cottage Laut, kebayang kan suasananya nginep di atas kamar laut, dari beranda kamar saya dapat langsung melihat ke dasar air dan dapat langsung memberi makan ikan - ikan kecil yang berwarna warni. kamar nya pun nyaman, king bed size,  kamar mandi dalam dan kursi malas untuk bersantai di beranda kamar...Great Holiday! hanya saja listrik di pantai ini hanya ada dari pukul 16.00 sore hingga pukul 05.00 pagi lhooo... jadi siang nya itu tidak ada listrik hampir sama dengan Karimun Jawa.



Pantai Ora tidak sepanas terik dengan pantai2 lain yang pernah saya kunjungi, karena pantai ora terletak di balik gunung dan sinar matahari terhalang oleh gunung dan tebing2 tinggi nya, dan kabut pun sering turun hingga ke pantai... tak sejuk tapi lumayan adem.



Selesai memindahkan barang2 pribadi ke dalam kamar dan berganti pakaian, langsung saja tak sabar untuk nyebur ke air, hampir tak ada ombak di pantai ini, airnya tenang sekali dan tentunya tak perlu menyelam untuk melihat terumbu karang nya, karena dari tepi pantai nya pun terlihat jelas, mulai dari berbagai jenis bunga karang, kuda laut, Nemo, Dory, bintang laut yang berwarna ungu, Botana dan berbagai jenis ikan kecil lainnya yang saya tidak tau namanya hahahaha....so cuteee!!
Sebelum berenang ataupun snorkeling sebaiknya menggunakan perlengkapan snorkel dan kaki katak dl yah, agar tidak terluka dan terinjak karang. ada baik nya membawa sendiri perlengkapan snorkel nya agar lebih higienis dan terjamin kebersihan nya. disediakan juga perahu Kano dan pelampung kasur lho disini, jadi makin puas deh bermain air dan foto-foto nya.



Malam hari sangat hening di hari pertama kami tiba di Ora, tidak terlalu banyak pengunjung yang menginap disini, sebagian besar yang menginap adalah turis mancanegara ( tuh kan bule aja nginep Ora ). dan memang kamar cottage nya pun terbatas.
Rombangan saya lumayan seru orang2 nya, rame dan gokil2 hehehehe jadi asik berkenalan dengan mereka. bersama-sama kami makan malam di rumah atas air dengan menu yang cukup lezat hidangan bagi tamu cottage, dan tidak ketinggalan hidangan seafood selalu ada setiap hari di dampingi dengan ayam goreng, lauk pauk dan sambaaal tentunya...  mantaapp.....



Hari kedua kami full day berkeliling di pantai Ora, snorkeling menikmati keindahan coral dan binatang2 laut yang ada di balik coral, berfoto2 di beberapa titik spot foto, makan siang dengan menu yang lagi2 enak dan lezat dan dilanjutkan berkeliling ke pantai pasir putih dan menikmati keindahan tebing2 tinggi yang menawan.




ada sebuah sungai kecil tak jauh dari pantai ora yang dinamakan Air Belanda, di sungai ini terdapat mata air yang mengalir air tawar dengan dingiiin nyaaaa kayak es lhooo... kami sengaja membawa beberapa botol minuman untuk direndam di Air Belanda ini, dan benar saja hanya sebentar saja direndam botol minuman tsb sudah seperti keluar dari Kulkas, enaaaak sekali rasanya berendam di Belanda ini berasa seperti beruang kutub... aneh kan, didaerah pantai yang panas tapi terdapat mata air tawar dan dingin, bahkan apabila air laut sedang surut Air belanda ini bisa mencapai suhu 1 derajat celcius lhooo... kebayaang deh nyelup disitu 10 detik ajaaa, dijamin beku hahahaha....



Sore hari menjelang magrib, kami kembali ke desa saleman menggunakan longboat, mendarat di sebuah jembatan kayu desa saleman untuk menyaksikan burung Lusiala, dimana beribu ribu Burung Lusiala akan keluar dari sebuah Goa di atas bukit tepat saat adzan magrid berkumandang dan akan kembali ke Goa saat subuh hari sebelum matahari terbit. Burung Lusiala hampir mirip dengan kelelawar namun dengan ukuran yang lebih kecil, konon burung ini mempunyai cerita  misteri yang sudah menjadi kisah tersendiri bagi penduduk desa saleman dimana sampai saat ini belum ada satu pun orang yang berhasil menangkap burung tersebut dan tidak ada satu orang pun yang tau ke mana arah ribuan gerombolan burung tersebut terbang. sangat menarik saat menyaksikan puluhan ribu burung kecil tsb keluar dari goa nya, mereka terbang searah membentuk sebuah jalan panjang berkelok di atas langit hingga hampir 15 menit sampai ke rombongan burung yang terakhir. Amazing...!!! ( sayang ga bs upload video nya )



Ke esokan hari nya kami diajak kembali untuk trekking ke desa saleman, dimana di desa saleman terdapat dua pilihan lokasi trekking, ada yang 15 menit dan 45 menit perjalanan, namun melihat kondisi dan takut kelelahan kami pun memilih trekking yang 15 menit saja hahahhaha... dan benar saja, perjalanan nya sangat sulit, harus berjalan menaiki sebuah bukit batu terjal dengan batu2 besar yang lumayan tajam untuk dapat sampai ke puncak tebing dengan berpegangan akar dan dahan pohon saja. namun sungguh amat luar biasaaaa indahnya penampakan dari atas tebing ini, kami dapat melihat garis pantai dengan warna air laut biru muda hingga ke biru tua dan bukit2 tebing nya yang indah... harap berhati2 yah bagi yang ingin berfoto dari atas tebing ini, karena tidak ada pegangan sama sekali dan pijakan kakinya adalah batu2 yang tajam dan curam.







Turun dari tebing trekking, kami berjalan- jalan melihat kehidupan penduduk desa saleman yang mayoritas adalah muslim dan berprofesi sebagai nelayan dan beternak kambing. Desa Saleman sangat nyaman, rasanya tentram berada disini, penduduk nya ramah dan banyak sekali anak-anak kecil yang terlihat tertawa bermain bahagia, sungguh kontras dengan kehidupan dikota besar hahahaha... sebelum kembali ke Pantai Ora kami pun sempat menikmati buah kelapa yang langsung dipetik oleh penduduk desa,lengkap bangettt deh hidup ini, menikmati kelapa muda di tepi pantai, ditiup angin sepoi2 dan suasana desa yang teduh.




Kembali ke pantai Ora, saya masih bs menikmati sejenak bersantai dipasir pantai dan menikmati hembusan angin yang bikin ngantuk sebelum berberes-beres bersiap untuk check out. di hari weekend Cottage Ora mulai ramai terisi dan pengunjung pun berdatangan dari segala daerah termasuk dari luar kota. Hari ini hari terakhir saya menikmati Pantai Ora, setelah 3 hari 2 malam  menginap disini agak berat rasanya untuk meninggalkan pantai Ora hik hik hiks....




Pukul 2 sore mau tidak mau saya harus meneruskan perjalanan panjang kami untuk kembali ke kota Ambon, perjalanan darat harus saya tempuh selama 5 jam sebelum disambung penyebrangan menggunakan kapal Ferry. sebagai informasi di Hari minggu agak susah lho untuk mendapatkan jadwal kapal yang beroperasi, dikarnakan kebanyakan penduduk ambon dan maluku adalah penganut Agama Kristen dan mereka beribadah di hari minggu, sehingga kami harus berputar jalan sedikit lebih jauh untuk tiba di pelabuhan Ferry.
dikala hari mulai menjelang malam, kami pun tergoda oleh pemandangan sunset / matahari terbenam yang berwarna orange terang itu hingga akhirnya kami berhenti di sebuah tepi pantai yang berombak tenang dan menunggu perlahan sunset itu hilang berganti malam... hasil foto sunsetnya pun sudah dak diragukan, warna nya ok bangettttt dramatis abisss penuh arti ahaaaay.....



ngebuuuut lagi melanjutkan perjalanan mengejar kapal ferry yang dikabarkan akan berangkat pada pukul 8 malam, dan berharap masih ada tiket kosong yang belum terjual dag dig dug seeerrr.... hahahahahha untung nya kami punya supir yang sudah berpengalaman dalam mengendarai mobil, dan jalanan yang sepi sehingga kami boleh tepat waktu tiba di pelabuhan, masih sempat untuk makan malam malam di warung soto ayam juga lhooooo heheheheh.....

2 jam mengarungi lautan dengan kapal Ferry, kami pun tiba di kota Ambon, dan di antar beristirahat di sebuah Hotel dipusat kota ambon.. akhirnyaaa bisa merasakan kamar berAC pula dan mandi dengan air tawar bersih air hangat hahahahaha ( Di Cottage Ora airnya payau dan masih terasa sedikit asin ). plus besok nya bisa bangun siaanggg yeeeey!


Hari terakhir diKota Ambon tentunya diisi dengan berbelanja oleh-oleh dan berkuliner ria duunk, Disebuah toko bernama Petak 10 terletak di Jl. Tamaela SK28/1 Ambon, disinilah kami menggila memborong oleh2 ahahahha oleh2 yang menjadi ciri khas Ambon adalah kue Kenari dan berbagai jenis kue kering yang wangi dengan aroma rempah-rempah nya, ada juga dodol tumbu, Minyak kayu putih hingga ke permen kayu putih dan rasa sirsak. masih bersebelah dengan toko Petak 10 kami pun bs menjumpai toko yang menjual berbagai jenis merchandise mulai dari Kaos, kain, topi, gantungan kunci, perhiasan hingga ke pedang nya pahlawan Pattimura. silahkan dipilih yaaaah.....



Dalam Perjalanan menuju bandara Pattimura kami pun singgah disebuah tempat yang cukup ramai, terdapat banyak kios2 jajanan sepanjang jalanan pinggir pantai. yaah ini adalah Pantai Natsepa yang terkenal dengan jajanan legendaris Rujak Natsepa nya. Rujak Natsepa sudah ada sejak tahun 1800an lhoo dan pengemar awalnya adalah para tentara Portugis, hingga kini Rujak Natsepa pun menjadi wajib di coba apabila ke Kota Ambon.buah2an yang dijadikan rujak sebenarnya hampir sama dengan rujak buah pada umum nya, namun yang membedakan adalah bumbu rujak nya yang kental dengan sensasi kriuk kriuk kacang tanah yang diulek kasar, makannya pun di tepi pantai dengan pemandangan biru laut dan langit cerah ditemani es kelapa muda hahahahahaha ( jadi kepengen rujak natsepa lagi )


hooooaaammm sedih rasanya harus mengakhiri liburan yang berkesan ini, Pantai ora yang indah masih melekat kuat di ingatan namun kenyataan berkata lain, saya harus pulang ke Jakarta dengan mengunakan Batik Air penerbangan pukul 19.50 malam. dan berharap lain kali masih bisa berkunjung ke Maluku kembali.
Bagi teman-teman yang juga ingin berpetualangan ke Pantai Ora, Pulau Seram boleh nih ngajak2 saya yaaah atau bagi yang tidak ingin repot dengan urusan trip, sewa mobil, hotel dll saya rekomendasikan untuk mengikuti Kakaban trip, jadwal dan biaya nya bisa liat langsung di  web nya http://www.kakaban.co.id/



Mari Menabung lagi untuk trip selanjutnya, Labuhan Bajo Pulau Komodo dan Misool Raja ampat boleh mulai di rencanakan dari sekarang nih hiihihiihi ada yang mau joooin ?? yuuukkkkss kita explore Indonesia.... ! Indonesia Baguuus...!
















Wednesday, November 5, 2014

Belitung Island

Sebenarnya sudah lama sekali saya ingin menulis tentang Belitung, namun bingung harus memulai dari mana, dan terlalu banyak cerita yang terlintas untuk ditulis.
Saya di lahirkan di Belitung, bersekolah, dan tumbuh dalam lingkungan masyarakat Belitung, hingga umur 18 tahun akhirnya pindah ke Jakarta untuk melanjutkan study. 
Penuh suka maupun duka dari kisah masa kecil, teman2 sekolah, budaya2 Belitung dan keindahan alam yang masih asri dan belum tercemar.



Mungkin saat ini saya akan lebih membahas akan keindahan Pulau Belitung yang sekarang lebih dikenal dengan Pulau Laskar Pelangi. dan ini beberapa informasi yang bisa saya berikan untuk teman2 yang ingin berkunjung ke pulau Belitung. 

Berdasarkan Wikipedia, Belitung atau Belitong sebenarnya berasal dari nama sejenis siput laut yang sekarang sudah menjadi destinasi wisatawan asing, keindahan pantai berpasir putih yang dipagari oleh batu-batu granit dengan air laut yang super duper jernih hingga ke dasar merupakan salah satu daya tarik pulau Belitung, dan apabila ingin merasakan pertualangan yang lebih seru, kita bisa mengunjungi pulau2 cantik dengan menggunakan kapal nelayan..



Ok mari kita mulai perjalanan untuk bisa tiba di Belitung, bagi temen2 yang berangkat dari Jakarta / Soekarno Hatta, saat ini sudah tersedia berbagai maskapai penerbangan yang melayani jurusan Tanjung Pandan Belitung, temen2 bisa memilih Garuda Indonesia, Citilink maupun Sriwijaya air. Penerbangan dari Soekarno Hatta menuju Bandara udara H.A.S Hanandjoeddin memakan waktu hanya kurang lebih 45 Menit. 

Tanjung Pandan Merupakan Ibu kota dari kabupaten Belitung, dikota Tanjung Pandan ini kita bisa menemukan berbagai rumah makan yang menyediakan makanan khas Belitung salah satunya yang patut di coba adalah Bakmi Belitung. apabila teman2 tiba pada pagi hari di Belitung, teman2 juga bisa menyewa kendaraan untuk langsung menuju Pantai Tanjung Tinggi.

Pantai Tanjung Tinggi berjarak kurang lebih 31 KM dari kota Tanjung Pandan, dalam perjalanan menuju Tanjung Tinggi kita akan melihat keindahan alam, langit biru, awan yang putih cerah, serta pohon - pohon kelapa yang menghiasi sepanjang perjalanan .


Tanjung tinggi juga merupakan salah satu pantai favorit saya, rasanya surga banget menginjakan kaki di pasir putih nan halus, belum lagi batu2 granit raksasa yang menjulang tinggi sepanjang garis pantai.. amazing deh pokok nya... 
Pada bulan-bulan tertentu ombak di pantai ini sangat tenang dan air nya pun super jernih.. pas banget buat temen2 yang suka snorkeling dan berenang.
Apabila puas bermain dan menikmati keindahan Pantai Tanjung Tinggi, jangan ketinggalan untuk mencoba rumah makan yang ada disekitar pantai yah... dan silahkan memesan ikan Ilek Bakar, Ganggan ikan nanas, kepiting tentunya dan berbagai jenis makanan lain nya... dijamin nagiih deh... wuiiih sambil ngetik blog ini kebayang deh itu makanan.... nyam nyam.....




Untuk penginapan, temen2 juga ga perlu bingung,... karena di Pulau Belitung ini sudah banyak bgt Hotel2 yang berdiri mulai dari hotel berbintang, hingga ke villa atau cottage pinggir pantai pun ada. tergantung budget yang temen2 sediakan yah... 

Pantai selanjutnya yang patut di kunjungi adalah Pantai Tanjung Kelayang, tak jauh berbeda dengan pantai Tanjung Tinggi, di pantai ini banyak dihiasi oleh villa2 dan resort  yang unik menghadap ke arah pantai. dari kejauhan pantai kita pun bisa melihat sebuah batu granit raksasa muncul dari permukaan laut yang menyerupai kepala burung atau di kenal dengan Batu Burung Garuda.


Nah bagi temen2 yang ingin berpetualang ke Pulau2 kecil disekitar Tanjung kelayang, disini tersedia perahu2 nelayan yang khusus di sewa untuk mengelilingi pulau2 indah tsb.. harga sewa kapal biasanya tergantung musiman yah... berkisar 350rb - 600rb perkapal, dan bisa muat untuk max 12 orang. 

Berikut ini adalah pulau2 kecil nan indah  yang bisa kita temukan saat berlayar dengan kapal nelayan:

1. Pulau Pasir 

Pulau pasir ini akan timbul ke permukaan apabila air laut sedang surut,  di pulau pasir ini kita bisa menjumpai bintang laut yang unik dan silahkan berfoto selfie dengan penghuni asli pulau ini hingga puas yah... dan tak perlu takut karena bintang laut dipulau ini tidak berbahaya dan beracun kok tapi harus tetap di jaga dan dilestarikan yah...



2. Pulau Lengkuas

Pulau ini terkenal dengan Mercusuar tua yang merupakan primadona Belitung, Mercusuar ini dibangun saat pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1882 dan masih berfungsi baik hingga sekarang lho.., 
bagi temen2 yang kuat silahkan menaiki tangga mercusuar hingga ke puncak nya yaaah... pemandangan indah dan tak terlupakan sudah menanti di puncak mercusuar....



3. Pulau Kepayang 

Di pulau ini temen2 bisa menjumpai tempat istirahat dan sebuah rumah makan yang terbuat dari kayu, dan apabila berjalan lebih jauh lagi kita bisa menemukan rumah penangkaran penyu, penyewaan kano, fasilitas penginapan juga adalah lhoo... suasana yang tenang, angin sepoi2 bikin hati ikut tenang deh... back to nature....




4. Pulau Batu Berlayar

Pulau ini termasuk sangat kecil, namun menyimpan keindahan yang luar biasa, dinamakan batu berlayar karna pulau ini terdapat deretan batu batu granit raksasa yang berdiri vertikal bagaikan layar. wajib berenang dan bermain air sepuas2 nya yah disini, dijamin terpukau melihat kejernihan dan ketenangan air laut nya.


Tak hanya di Tanjung Pandan, masih banyak lho wisata-wisata indah yang terdapat di Belitung, dan saat ini saya akan beralih sedikit menuju Belitung Timur yang lebih dikenal dengan negeri Laskar Pelangi. Memang harus diakui Belitung mulai dilihat dan dikenal oleh Dunia semenjak Film hasil karya tulisan Andrea Hirata disutradarai oleh Riri Riza sukses meraih berbagai penghargaan.
Mari kita melihat langsung beberapa replika dari bangunan sekolah yang digunakan sebagai lokasi shooting yang terletak di kecamatan Gantung.



Masih di Kecamatan Gantung, tak jauh dari replika Laskar Pelangi, kita bisa berkunjung ke sebuah jembatan bersejarah yang di bangun pada tahun 1928 pada masa penjajahan Belanda yaitu Jembatan Pice.



Beralih dari kecamatan Gantung, kita akan mengunjungi Kecamatan Damar yang masih termasuk dalam Kabupaten Belitung Timur. di Damar ini terdapat sebuah pantai yang cukup menjadi primadona dan ramai dikunjungi oleh warga untuk sekedar bersantai ataupun bermain di pantai
yaitu Pantai Burung Mandi.



Tak hanya pantai Burung Mandi, di Damar pun terdapat sebuah Vihara yang sangat indah terletak di sebuah bukit dan terdapat ratusan tangga untuk dapat mencapai puncak nya, yaitu Vihara Buddhayana atau yang dikenal dengan Vihara Dewi Kuan Im.



Dan tak lengkap rasanya tidak membahas dan menampilkan foto2 dari ibu kota Belitung timur dan yang adalah tempat kelahiran saya yaitu KOTA MANGGAR. saat ini kota manggar lebih dikenal dengan kota wisata SERIBU SATU WARUNG KOPI. walaupun tak begitu menyukai kopi tapi ga ada salah nya lho mencoba mencicipi kopi khas belitung ini, dan menikmati suasana santai bercengkrama serta bertukar informasi dengan penduduk setempat yang ada di warung kopi.

Di Manggar juga terdapat banyak Pantai yang patut untuk dikunjungi salah satunya Pantai Olie Pier, untuk mencapai Pantai Olie Pier kita akan melewati sebuah perbukitan yang banyak sekali terdapat bangunan2 ataupun rumah2 peninggalan zaman Belanda yang masih terawat hingga kini... indah sekali.


Sebenarnya masih banyak sekali wisata-wisata indah yang ingin saya tampilkan namun belum mendapatkan foto2 terbaiknya hahahaha ( maklum uda lama ga pulang kampung ) ... sooo cukup sekian dulu yah untuk ulasan blog mengenai keindahan Pulau Belitung ini, akan di sambung lagi dengan cerita2 keindahan Indonesia lain nya... dan mari yuk bersama2 kita melestarikan dan mempromosikan wisata2 indah yang ada di Indonesia agak lebih dikenal lagi dimata dunia...
I LOVE INDONESIA


Thursday, July 24, 2014

Manado - Bunaken


Terletak di Sulawesi utara, manado menawarkan begitu banyak keindahan alam yang menjadi objek wisata, salah satunya yang tak boleh di lewatkan adalah Bunaken.


Mendapat sebuah kesempatan untuk mendampingi suami saya bertugas di manado, tentunya saya manfaatkan sebaik-baik nya untuk berkunjung ke berbagai objek wisata yang menjadi ciri khas dari Manado dan mencicipi makanan khas manado yang beragam.

Membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam penerbangan dari bandara Soekarno Hatta menuju bandara Sam Ratulangi Manado,  dan saya sempat untuk transit sejenak di Bandara Hasanuddin Makassar untuk melanjutkan penerbangan hingga ke Manado

Tiba di Bandara Sam Ratulangi, saya pun di jemput oleh suami saya untuk langsung beristirahat di Hotel Sintesa Peninsula yang terletak di Jl. Jend Sudirman Wenang, Manado.  Hotel yang sangat nyaman menurut saya, kamar yang luas, pemandangan laut dari balik jendela kamar, dan lokasi yang strategis di tengah kota Manado. Dan kuliner pertama saya di mulai dari Nasi Kuning Khas Manado yang di bungkus dengan Daun Kelapa atau daun Lontar.. baru pertama kali lhooo melihat nasi kuning khas manado ini, dan isi dari nasi kuning nya berupa telor, daging cincang, ikan cakalang dan tentu saja sambal nya yang puedaasss…. Muantaap!



Ke esokan hari nya kami memulai perjalanan kami menuju suatu tempat yang bernama Tomohon, Kota Tomohon merupakan salah satu Propinsi di Sulawesi Utara dan merupakan ibu kota kecamatan di kabupaten Minahasa. Kota Tomohon di apit oleh dua gunung berapi aktif yaitu Gunung Lokon dan Gunung Mahawu. Nah iklim dan cuaca di Tomohon sangaaaaat sejuuuk lhoo.. karena berada di dataran tinggi.. nyamaaan deh berasa di Puncak heheheh….



Tomohon sering juga di sebut sebagai Kota Bunga, karena sepanjang perjalanan memasuki Kota Tomohon kita akan menjumpai warna warni bunga bunga yang indah yang tumbuh di tepi-tepi jalanan..

1 jam perjalanan dari kota manado menuju Tomohon, kami singgah di sebuah tempat makan yang bernama Ragey, cukup unik dilihat dari tugu sate raksasa yang berdiri megah di tepian jalan. Dan bisa di tebak menu yang disajikan adalah sate. Namun ternyata tak hanya sate.. Rm Ragey juga menyediakan berbagai makanan khas lain nya, namun tidak Halal yah teman2….



Kenyang menyantap makanan khas manado di rumah makan Ragey, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Bukit Kasih yang terletak di desa Kanonang. Dinamakan Bukit Kasih karena Penduduk Manado sangat menghargai dan Menghormati ke-5 agama yang ada di Indonesia, sehingga ke-5 rumah ibadah tiap-tiap agama berdiri di atas puncak bukit Kasih dan terukir di tiap sisi tugu Toleransi di tangga kedatangan.




Keunikan dari Bukit Kasih juga bisa dilihat dari ukiran wajah manusia pada tebing bukit yang dipercaya itu adalah wajah dari nenek Moyang warga Minahasa. Dan Bagi yang ingin melakukan perjalanan wisata rohani, bukit kasih adalah tempat yang paling tepat. Kita dapat menapaki  tangga yang kurang lebih terdapat 1000 anak tangga untuk mencapai puncak bukit dan melihat sebuah Salib Kristus yang sangat besar berdiri diatas bukit Kasih.



Tak jauh dari Bukit Kasih kami menyingahi sebuah museum yang masuk dalam Guinness World Record dengan katagori Kolintang terbesar di Dunia, Terompet terbesar di Dunia, Pemain kolintang terbanyak, Pemain music bamboo terbanyak, Pemain Musik Bia terbanyak, Kain tenun terpanjang, dan Nasi Jaha terpanjang.  Sangat bangga saat saya melihat karya2 anak2 Indonesia yang kreatif ini bisa memecahkan rekor dunia.. kereeen pokok nya..



Sebuah Danau yang indah bernama Danau Linau Tomohon menjadi perjalanan penutup kami di sore hari ini, danau ini memiliki 3 warna yang unik yang dikarnakan oleh kadar belerang yang tinggi, namun sayang nya sore itu cuaca kami kurang bersahabat sehingga danau tsb hanya berwarna hijau saja.. namun tetap menyejukan mata para pengunjung dan sangat tenang.



BUNAKEEENNN… hari ini adalah yang saya tunggu tunggu sebenar nya untuk dapat menuju Taman Nasional yang sudah terkenal di mata dunia, dan sangat identic dengan lokasi menyelam yang surgaaaa banget. Tak sabar rasanya..



Untuk sampai ke Taman Nasional Bunaken kami harus menyebrang dengan menggunakan kapal nelayan yang memang khusus disewakan bagi para pelancong, harga sewa kapal sebesar Rp. 850.000/kpl. Dan dapat memuat sekitar 8 – 10 orang. Waktu yang ditempuh kurang lebih 30 menit untuk tiba di Taman Nasional Bunaken.



Bibir Pantai Bunaken memang tidak seindah pantai2 Indonesia lainnya yang berpasir putih dan memiliki resort2 yang mewah. Namun saya dibuat takjub pada saat menyelam dan snorkeling melihat keindahan bawah laut Bunaken

Benar2 surga bawah laut seperti yang liat di televisi selama ini, karang2 bentuk2 yang indah, ikan-ikan yang berwarna warni dan berbagai jenis tanaman laut lain nya,.. dan yang paling membuat mata saya terpesona adalah melihat lumbung laut yang tak berdasar di tengah laut bunaken.. sungguh menakjubkan dan mencengangkan… terlihat sekali perbedaan warna air pada saat kita menyelam di pinggir lumbung laut dan pada saat melihat ke jurang lumbung laut tersebut. Hampir tak terlihat apa2 dan gelap sekali sampai ke dasar. Dan jurang tersebut lah yang menjadi tantangan menyelam bagi turis turis asing hingga menjadi keindahan bawah laut di dunia.



 Satu lagi tempat wisata di manado yang tak boleh dilewatkan yaitu Bukit Doa yang terletak di Bukit kota tomohon yang sejuk dan asri. Di Bukit doa ini kita dapat menemukan sebuah Chapel of Mother Mary. Chapel ini sering kali di gunakan sebagai tempat pemberkatan nikah ataupun foto prewedding. Terdapat pula sebuah bangunan unik yang bernama AmphiTheather yang dapat menampung  sekitar 1500 orang. Dan biasanya digunakan untuk tempat konser, khotbah hingga pertunjukan2 seni lain nya..



Rumput yang hijau, cuaca yang sejuk dan suasana yang tenang membuat saya betah untuk duduk bersantai di atas rumput dan menikmati matahari terbenam di balik gunung Lokon yang megah.



 Sebelum perjalanan menuju bandara Samratulangi untuk kembali ke Jakarta, saya pun menyempatkan diri untuk berfoto di Patung Yesus Memberkati  dan tak afdol rasanya kalau ke menado tidak berfoto dengan Patung Yesus yang merupakan Icon dari Kota Manado, Pantung Yesus memberkati terletak di Kota Manado tepatnya di perumahan Citraland Manado dan ini merupakan ide dari Bapak Ir. Ciputra untuk mendirikan Patung Yesus Memberkati di Perumahan Citraland miliknya.


Ga kalah megah  pokok nya deh dengan Patung Yesus yang Rio de Janeiro – Brazil… mantaaap….              I LOVE MANADO......